Langkah deteksi dini, menurut Neli, menjadi kunci utama dalam pengendalian HIV/AIDS.
“Bagi masyarakat yang merasa berisiko, jangan takut untuk datang ke fasilitas kesehatan. Semakin cepat diperiksa, semakin cepat pula bisa dilakukan penanganan,” tegasnya.
BACA JUGA :Jalan Baru Ring Road Kepahiang Jadi Sasaran Pembuangan Sampah, Pemkab Siapkan Denda
Selain itu, Dinkes juga memperkuat program edukasi dan sosialisasi tentang pola hidup sehat dan aman, khususnya di lingkungan kerja, sekolah, dan komunitas masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Bengkulu menuju ‘Nol Kasus Baru HIV/AIDS’ melalui strategi pencegahan dan pengobatan berkelanjutan.
Fokus pada Usia Produktif dan Akses Layanan Kesehatan
Berdasarkan data resmi Dinkes Kota Bengkulu, dari total 17.695 warga berisiko, 7.152 orang atau 40 persen belum mendapatkan layanan medis.