Dari seluruh kabupaten dan kota di Bengkulu, Lebong justru mencatat angka tertinggi dengan 539 orang menjadi korban pada Kamis, 28 Agustus 2025.
RSUD Lebong kewalahan menghadapi lonjakan pasien.
Ruang perawatan penuh oleh siswa-siswa yang muntah, lemas, hingga nyaris meregang nyawa.
Bagi para wali murid, peristiwa itu meninggalkan trauma mendalam.
Mereka menyaksikan sendiri anak-anaknya tergeletak di rumah sakit hanya karena sepiring menu bergizi gratis.
Aktivis pemuda Lebong, Anjar Wahyu SH, MH, menilai kasus ini tidak boleh dianggap remeh.
BACA JUGA : Dikebut! Proyek Tol Bengkulu–Muara Enim Dipercaya Dongkrak Ekonomi 8 Persen