“Penurunan ini salah satunya karena perlambatan TKDD. Dampaknya langsung terasa pada kas daerah,” ungkap laporan Bank Indonesia.
Secara keseluruhan, alokasi belanja negara untuk Bengkulu tahun 2025 juga turun Rp617,5 miliar atau 3,84 persen dari tahun sebelumnya.
Belanja Daerah Terhambat
Belanja APBD konsolidasi Bengkulu tercatat Rp2.518,11 miliar.
Total belanja semester I hanya Rp3.950,47 miliar atau 28,3 persen dari pagu Rp13.978,05 miliar.
Capaian ini turun 29,21 persen secara tahunan. Penurunan terbesar terjadi pada belanja barang dan jasa yang anjlok 40,60 persen. Belanja hibah bahkan merosot hingga 98,07 persen.