Menurut pengakuan VA, video itu awalnya hanya untuk dikirim kepada RG sebagai bentuk pembuktian setelah dirinya dituduh berselingkuh.
Namun, video tersebut kemudian tersebar luas dan menimbulkan kemarahan publik.
“Saya membuat video itu dalam keadaan tertekan. Saya mohon maaf atas apa yang saya lakukan,” ujar VA dalam rekaman videonya.
VA juga menegaskan bahwa ia tidak berniat menistakan agama.
Namun, pengakuan itu tidak cukup menenangkan amarah warga.
Banyak pihak menilai alasan tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindakan yang dianggap melecehkan simbol keagamaan.
Pemkab Kepahiang Belum Gelar Pertemuan Lanjutan
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Badan Kesbangpol mengonfirmasi bahwa rapat pembahasan tindak lanjut kasus VA yang semula dijadwalkan Jumat (10/10) batal dilakukan.