Sektor PBB mendominasi penerimaan DBH Mandailing Natal.
Kontribusi terbesar datang dari panas bumi yang mencapai Rp6,32 miliar.
Selain itu, sektor perkebunan juga menyumbang Rp1,27 miliar.
Dari sisi SDA, royalti batubara menyumbang Rp950,8 juta.
BACA JUGA: Polres Tangkap Dua Kakek Pelaku Pencabulan, Polisi: Korban Alami Trauma Berat
Sementara panas bumi Rp433,3 juta dan kehutanan Rp56,7 juta.
“DBH ini penting untuk memperkuat kas daerah. Dana bisa digunakan menyelesaikan belanja yang belum terbayar,” tulis KMK dalam ketentuannya.
Penyaluran ini diharapkan menjadi angin segar bagi Mandailing Natal.
Terutama untuk menjaga stabilitas keuangan daerah di tengah berbagai kebutuhan pembangunan.