Adapun belanja hibah dan bantuan sosial masih di bawah 30 persen.
Jika dilihat dari sisi pembiayaan, penerimaan pembiayaan daerah Rp269,44 miliar atau 61,27 persen dari target Rp439,74 miliar.
Namun, pengeluaran pembiayaan masih nol.
Dengan kondisi ini, realisasi APBD se-Provinsi Bengkulu tahun 2025 menghadapi tantangan serius.
Optimalisasi belanja produktif, terutama belanja modal, sangat penting agar pembangunan daerah berjalan lebih seimbang.
Page 3 of 3