Kapasitas bangku terbatas, sehingga tidak semua pendaftar bisa diterima.
“Tahun ini, mahasiswa lokal yang masuk sudah mencapai sekitar 2.000 orang, sehingga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas menjadi tantangan tersendiri,” tambah Andi.
Seleksi berlapis dianggap penting untuk menjaga mutu akademik dan reputasi internasional UMB.
Langkah ini juga selaras dengan program UMB Global Pathways yang menjadi payung internasionalisasi kampus.
Dengan pencapaian 1.005 pendaftar dari 23 negara, UMB berhasil menorehkan catatan baru dalam perjalanan internasionalisasinya.
Kini, semua mata tertuju pada hasil seleksi: siapa saja yang akan lolos dan ikut mewarnai mozaik multikultural di kampus Bengkulu ini.