Sejumlah pihak menilai tindakan Zamroni berlebihan, meskipun tidak menimbulkan korban fisik.
Situasi ini menunjukkan betapa cepatnya opini publik terbentuk di era digital, ketika rekaman singkat mampu menimbulkan dampak besar bagi citra pejabat.
Klarifikasi dan Upaya Pemulihan
Sebagai bentuk tanggung jawab, Zamroni langsung menyampaikan klarifikasi.
Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kepercayaan publik, terutama di wilayah NTB yang dipimpinnya.
Permintaan maaf secara terbuka melalui kanal resmi juga menjadi upaya menekankan kesungguhan dirinya dalam mengakui kesalahan.
Di sisi lain, Kementerian Agama di tingkat pusat maupun daerah diharapkan dapat menjaga profesionalitas dan ketenangan dalam setiap kegiatan resmi.








