BACA JUGA :Dianggap Susu, Iklan Kental Manis Picu Masalah Gizi Anak: Ini Kata Pakar
Hal ini mendorong munculnya kebiasaan konsumtif yang sulit dikendalikan.
Mereka tidak hanya membeli kebutuhan dasar, tetapi juga produk yang memberi pengalaman emosional atau status sosial tertentu, seperti fashion, makanan kekinian, dan hiburan digital.
Selain itu, kemudahan akses terhadap e-commerce, dompet digital, dan sistem cicilan tanpa kartu kredit membuat perilaku doom spending semakin berkembang.
Banyak anak muda merasa lebih mudah untuk melakukan pembelian impulsif.
Terutama ketika dihadapkan pada promosi atau tren viral yang mendominasi platform media sosial.