Namun, polisi juga tengah memeriksa dugaan adanya praktik sistem denda bagi karyawan yang hendak keluar dari pekerjaan.
Informasi ini mencuat setelah pihak keluarga menyebut adanya tekanan terhadap korban sebelum meninggal dunia.
“Dari pihak manajer membenarkan bahwa korban adalah salah satu terapis. Kami sedang dalami apakah ada unsur eksploitasi atau pemaksaan,” tambahnya.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Hingga kini, 15 saksi telah diperiksa, termasuk manajemen Delta Spa, rekan kerja korban, serta sejumlah pihak yang diduga terkait dengan proses perekrutan.
Penyidik juga masih menelusuri jejak komunikasi korban sebelum meninggal dunia untuk mencari keterkaitan antara rekrutmen di media sosial dan dugaan eksploitasi anak.