“Ini saya ketahui berdasarkan hasil komunikasi dengan salah seorang staf di dapur MBG bersangkutan,” ujarnya.
Menurut Weni, kondisi tersebut berisiko mengurangi mutu gizi sekaligus membuka peluang terjadinya kontaminasi bakteri.
Weni menegaskan pengawasan eksternal, terutama dari tenaga ahli gizi Puskesmas, sangat penting agar program MBG sesuai standar kesehatan.
“Khususnya bagi kami karena dapur MBG ini berada di wilayah pembinaan kami,” tegasnya.
Publik Pertanyakan Transparansi
Sikap pengelola dapur yang menolak sidak juga menuai kritik dari kalangan media.
Praktisi jurnalistik Rejang Lebong, Mardani Saputra, menilai penolakan itu justru menimbulkan kecurigaan publik.