“Kalau hujan deras, lantai ikut tergenang, kami kebasahan di dalam,” kata Klores dikutip dari KORANRB.ID.
Perabotan pun sangat terbatas. Kursi dan meja yang ada hanyalah pemberian warga.
Untuk memasak, keluarga ini mengandalkan tungku kayu dengan bahan bakar yang dikumpulkan di sekitar rumah.
BACA JUGA :1.879 Honorer Mukomuko Diajukan Jadi PPPK, Nasib Ditentukan BKN
Air mandi dan kebutuhan sehari-hari mereka peroleh dari Sungai Musi, sementara listrik sama sekali tidak tersedia.
“Kami hanya pakai lampu petromak, itu pun susah karena minyak tanah makin sulit,” ujar Rosmala.
Gubuk itu berdiri di atas sebidang tanah pemberian warga yang peduli.