Kini, hampir semua kegiatan anak tidak lepas dari gawai.
Hal ini menyebabkan mereka lebih senang mengonsumsi informasi secara instan melalui video atau media interaktif.
Akibatnya, kemampuan konsentrasi dan kebiasaan membaca buku menurun drastis.
Namun, bukan berarti teknologi adalah musuh utama.
Dengan pendekatan yang tepat, perangkat digital justru bisa menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan minat baca.
Misalnya, melalui aplikasi e-book anak, dongeng interaktif, atau platform edukatif berbasis literasi.