BENGKULU , RBMEDIA.ID – Sejumlah pegiat kesehatan masyarakat menyoroti lemahnya regulasi terhadap iklan kental manis di Indonesia yang hingga kini masih menyesatkan masyarakat.
Produk tersebut kerap dipersepsikan sebagai susu bernutrisi, padahal kandungan gulanya tinggi dan tidak layak dikonsumsi sebagai pengganti susu anak.
Laporan Child Nutrition Report 2025 dari UNICEF menunjukkan bahwa paparan anak terhadap iklan makanan dan minuman tinggi gula semakin meningkat.
Iklan-iklan itu bahkan dipasarkan secara agresif melalui berbagai platform digital, menjangkau jutaan anak di usia dini.
BACA JUGA:Romantis! Amanda Manopo & Kenny Austin Ucap Janji Suci di Bawah Hujan Bunga Putih
Regulasi Iklan Dinilai Belum Efektif
Project Lead for Food Policy di Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Nida Adzilah Auliani, mengatakan bahwa lemahnya regulasi iklan di Indonesia membuat praktik promosi produk tinggi gula semakin sulit dikendalikan.