Belanja hibah juga cukup tinggi, mencapai Rp11,12 miliar atau 82,25 persen.
Namun, belanja modal masih rendah. Dari pagu Rp762,54 miliar, baru terserap Rp141,05 miliar atau 18,50 persen.
Padahal, belanja modal krusial untuk pembangunan infrastruktur daerah.
Belanja lain seperti bantuan sosial dan belanja tidak terduga belum terealisasi.
Sebaliknya, belanja bagi hasil cukup tinggi dengan serapan Rp122,88 miliar atau 68,39 persen.
Dari sisi pembiayaan daerah, terdapat realisasi penerimaan Rp120,29 miliar, lebih besar dari target Rp76,91 miliar atau 156,40 persen.
Hal ini berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya.