Selain itu, masyarakat didorong menjalani pola hidup sehat serta rutin memeriksakan diri bila merasa berisiko.
“Dengan meningkatkan pola hidup sehat serta membatasi diri, kontrol sosial teramat dibutuhkan untuk meminimalisir angka HIV yang kian bertambah setiap waktu. Ini fenomena gunung es,” kata Edriwan.
Ia menilai kesadaran kolektif harus dibangun agar masyarakat lebih terbuka dalam mengakses layanan kesehatan.
Hal ini penting karena keterlambatan diagnosis dapat memperburuk kondisi pasien sekaligus meningkatkan risiko penularan.
Peran Masyarakat dan Kolaborasi
Melihat tren peningkatan kasus, Dinkes Bengkulu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan HIV/AIDS.