“Puskesmas memberikan pemeriksaan dasar. Tapi untuk layanan lanjutan seperti laboratorium lengkap, jemaah akan dirujuk ke rumah sakit atau klinik karena fasilitas tersebut belum tersedia sepenuhnya di puskesmas,” terangnya.
Menurut Nelli, seluruh tahapan ini dirancang untuk memastikan jemaah memenuhi standar istitha’ah, yaitu kemampuan fisik dan mental untuk menjalankan ibadah haji.
“Tujuannya agar para jemaah memenuhi syarat istitha’ah. Artinya mereka benar-benar sehat, kuat, dan siap menjalani seluruh rangkaian perjalanan haji,” tambahnya.
Dengan peningkatan fasilitas, supervisi langsung Wakil Menteri, serta dukungan penuh dari pemerintah pusat, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu optimistis pelayanan kesehatan CJH untuk keberangkatan Haji 2026 dapat berjalan lebih cepat, terukur, dan memberi kenyamanan maksimal bagi seluruh calon jemaah.






