“Ada ribuan nama penerima yang dihapus karena tidak memenuhi kriteria. Kami hanya menerima hasil verifikasi dari daerah, sementara pemeriksaan lapangan sepenuhnya menjadi kewenangan kabupaten dan kota,” ujar Swifanedi dikutip dari KORANRB.ID.
Data Tak Layak Dihapus, Banyak Kasus NIK Terindikasi Judi Online
Menurut Swifanedi, data yang dihapus mencakup penerima Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dari hasil verifikasi, ditemukan banyak penerima yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai penerima bansos.
“Ada penerima dengan data ganda, ada juga yang ternyata menggunakan NIK untuk judi online, bahkan ditemukan yang memiliki kendaraan mewah. Penerima seperti ini otomatis kami hapus dari sistem,” jelasnya.








