Ingat, anak sedang belajar mengekspresikan perasaan, bukan berniat membuat orang tua kesal.
Dengan tetap tenang, orang tua memberi contoh nyata bagaimana cara menghadapi emosi dengan bijak.
2. Validasi Perasaan Anak
Daripada langsung melarang atau menyalahkan, lebih baik akui dulu perasaan anak.
Misalnya dengan berkata, “Ayah tahu kamu kesal karena mainannya diambil.”
Kalimat sederhana ini membuat anak merasa dimengerti.
Dari sinilah anak mulai belajar bahwa perasaan marah boleh ada, tapi tidak harus diekspresikan dengan cara berlebihan.
3. Alihkan Perhatian dengan Cara Positif
Setelah emosi anak sedikit mereda, coba alihkan perhatiannya ke aktivitas lain.








