Menurutnya, latar belakang ketiganya sama-sama berasal dari birokrasi tulen dengan pengalaman panjang, meskipun memiliki spektrum karier yang berbeda antara daerah dan pusat.
Ia juga menekankan pentingnya keselarasan antara Sekdaprov dan Gubernur.
“Sekdaprov harus memiliki chemistry dengan gubernur agar arah kebijakan dapat diterjemahkan secara tepat dan tidak menimbulkan dualisme kepemimpinan dalam birokrasi,” ungkapnya.
Kini, sorotan publik tertuju pada keputusan akhir yang akan menentukan siapa figur paling tepat memimpin mesin birokrasi Provinsi Bengkulu.
Dari tiga nama dengan karakter dan keunggulan berbeda, satu akan dipercaya menduduki kursi strategis Sekdaprov Bengkulu.








