Hubungan mereka tidak berjalan mudah karena perbedaan keyakinan sering menimbulkan penolakan dari keluarga dan masyarakat sekitar.
Namun, cinta membuat keduanya tetap bersatu hingga akhirnya dikaruniai seorang putri bernama Laila.
Kehidupan bahagia itu berubah drastis ketika Fafat meninggal dunia akibat kecelakaan.
Sebelum berpulang, Fafat meninggalkan pesan agar Laila dibesarkan sesuai ajaran Islam.
Sejak saat itu, Maria berjuang keras menepati janji tersebut.
Ia belajar memahami nilai-nilai Islam agar dapat membesarkan putrinya dengan penuh kasih tanpa mengubah keyakinan yang ia anut.
Konflik semakin dalam ketika Umi Habibah, ibu Fafat, menuntut hak asuh atas Laila.