Jika seorang ayah menunjukkan kesabaran, kejujuran, dan kasih sayang, anak-anak akan tumbuh dengan karakter yang positif.
Sebaliknya, sikap keras tanpa empati bisa membuat anak menutup diri dan kehilangan rasa percaya.
Menjadi suami bukan berarti harus sempurna.
Yang terpenting adalah adanya niat untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Dengan begitu, suami bukan hanya menjadi kepala rumah tangga, tetapi juga sahabat sejati bagi istri dan pahlawan bagi anak-anaknya.
Pada akhirnya, sosok suami adalah pondasi penting dalam sebuah keluarga.
Ia bukan hanya pencari nafkah, tetapi juga penjaga keharmonisan, penebar cinta, dan teladan kehidupan.