Hery menyadari transformasi ini tidak hanya menyangkut teknologi, tetapi juga perubahan budaya kerja dan model bisnis.
“Transformasi digital harus berjalan beriringan dengan penguatan karakter SDM dan tata kelola bisnis yang sehat. BRI akan terus berinovasi tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian,” ujar Hery dalam paparan kinerja kuartal I/2025.
Di bawah kepemimpinannya, BRI mencatat laba bersih konsolidasian Rp26,53 triliun hingga semester I-2025, dengan pertumbuhan kredit 5,97 persen year-on-year dan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL gross) ke 3,23 persen.
Fokus pada UMKM dan Inklusi Keuangan
BRI tetap berkomitmen menjadi penggerak utama ekonomi kerakyatan. Hery menegaskan bahwa pembiayaan UMKM akan tetap menjadi tulang punggung bisnis BRI.








