Ia mengingatkan bahwa perahu tradisional nelayan pesisir barat Sumatera tidak dirancang untuk menghadapi gelombang tinggi Samudera Hindia.
“Kondisi angin di Mukomuko saat ini cukup kencang, dimana angin berhembus dari tengah laut ke pinggir, dan ini sangat membahayakan bagi nelayan saat ingin berangkat melaut,” kata Ruri dikutip dari KORANRB.ID.
Menurutnya, posisi angin dan gelombang yang berlawanan dapat dengan mudah membalikkan perahu kecil nelayan.
Ruri juga menekankan pentingnya membawa perlengkapan keselamatan saat melaut.
“Pelampung, tali, dan alat navigasi jangan lupa untuk dibawa. Jika dirasa tidak memungkinkan berangkat melaut, kami sarankan jangan memaksakan. Banyak kecelakaan laut terjadi karena aksi nekat,” tambahnya.
Strategi Nelayan Hadapi Cuaca Buruk
Di sisi lain, nelayan setempat mengakui cuaca buruk ini sudah menjadi bagian dari rutinitas tahunan.