Ia menilai kisah Maria dan anaknya mencerminkan kekuatan cinta seorang ibu yang tak tergoyahkan oleh perbedaan agama.
“Lewat tokoh Maria, kita bisa melihat bahwa kasih seorang ibu itu universal. Perbedaan keyakinan bukan penghalang untuk mencintai dengan tulus,” ucap Giorgino.
Ia menambahkan, film ini juga membuka ruang bagi penonton untuk memahami bahwa toleransi lahir dari rasa cinta dan tanggung jawab, bukan dari keseragaman pandangan.
BACA JUGA:Hadapi Jerawat Parah! Ini Rahasia Natasha Wilona Jaga Kulit Sehat
“Menurut saya, film seperti ini penting karena membuka ruang dialog. Kita bisa belajar melihat perbedaan sebagai hal yang indah, bukan ancaman,” tuturnya.