“Kemunculan harimau yang mendekati area perkebunan dan pemukiman jelas menimbulkan rasa takut bagi masyarakat,” tambahnya.
Warga Resah, Harapkan Langkah Nyata
Keresahan warga semakin besar karena hampir 90 persen masyarakat di Desa Lemeu dan Desa Air Kopras berprofesi sebagai petani.
Kondisi itu membuat mereka setiap hari harus beraktivitas di kebun maupun keluar masuk hutan.
BACA JUGA : Helmi Hasan: Bandara Baru Bengkulu Bisa Layani Penerbangan Langsung ke Mekkah
“Kemunculannya di kebun, sementara hampir seluruh warga di sini menggantungkan hidup dari berkebun. Tentu kami jadi was-was,” kata Okky, warga yang pertama kali merekam video harimau tersebut.