Menurutnya, hal ini sangat menyesatkan publik karena mengubah makna pernyataan Sri Mulyani.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak langsung mempercayai informasi yang muncul di media sosial tanpa memastikan kebenarannya.
“Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Pernyataan Asli Sri Mulyani
Dalam pidatonya di Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus lalu, Sri Mulyani justru menyoroti tantangan besar pembiayaan negara untuk sektor pendidikan.
“Klaster kedua adalah untuk guru dan dosen. Itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi. Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, ‘Oh, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar.’ Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat,” jelasnya.








