Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyuarakan keprihatinan mendalam.
“Affan bukan bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak di tengah bentrokan. Peristiwa ini membuat seluruh pengemudi ojol merasa kehilangan besar,” ucapnya.
Ia juga mendesak pemerintah memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi para pengemudi ojol.
Menurutnya, profesi ojol rawan terjebak dalam situasi konflik massa di jalanan.
Selain itu, ia mengimbau agar pengemudi ojol di seluruh Indonesia mengadakan doa bersama dan tabur bunga sebagai simbol berduka.
Lebih jauh, Igun meminta rekan-rekan ojol tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak yang ingin memanfaatkan tragedi ini.