Ia menilai peluncuran program ini merupakan langkah konkret, bukan sekadar acara formalitas.
“Peluncuran ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah nyata untuk memastikan pekerja paling rentan di Bengkulu akhirnya mendapatkan payung perlindungan sosial yang layak,” ujar Syarifudin, dikutip dari RAKYATBENGKULU.COM.
Menurut hasil pendataan terakhir, terdapat lebih dari 25 ribu pekerja rentan di Bengkulu.
Mereka berasal dari berbagai sektor, mulai dari buruh lepas, pengurus rumah ibadah, guru non-PNS, tukang parkir, hingga pekerja informal lain yang sangat rawan mengalami risiko kerja tanpa jaminan keamanan.








