“Kita harus memastikan bahwa masyarakat memahami makna gizi yang baik, bukan hanya kenyang tetapi juga bergizi. Dengan begitu, kita dapat menurunkan risiko masalah gizi di daerah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Anyelir Puspa Kemala dari Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan bahwa setiap menu yang disajikan dalam program MBG telah disusun dengan standar ahli gizi.
“Kami memastikan setiap menu yang disajikan disusun oleh ahli gizi dan sesuai kebutuhan anak. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan tidak ada anak yang belajar dalam keadaan lapar,” ungkapnya.
Selain memberi manfaat kesehatan, Program Makan Bergizi Gratis juga berpotensi menghidupkan perekonomian daerah.