Ketiga bahasa tersebut merepresentasikan kekayaan linguistik daerah yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat hingga kini.
Tidak hanya itu, ketiga bahasa tersebut juga memiliki sembilan dialek yang tersebar di berbagai wilayah, seperti dialek Kaur, Kota, Mukomuko, Pekal, Pasemah, Lembak, Serawai, Tunggang, dan sejumlah dialek lainnya.
Dengan demikian, buku-buku ini menjadi sarana penting untuk mendokumentasikan sekaligus mengenalkan keragaman dialek kepada generasi muda.
Andriana menegaskan bahwa ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dengan usia anak merupakan kunci utama dalam menumbuhkan minat baca sejak dini.








