Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, yang memimpin langsung apel siaga tersebut, menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah harga mati.
Ia mengingatkan agar tragedi besar di masa lalu tidak terulang akibat kelalaian manusia.
“Kita belajar dari tragedi besar seperti yang pernah terjadi di Aceh. Itu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk terus meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terburuk,” ujar Dedy.
Dalam simulasi tersebut, personel memeragakan berbagai teknik penyelamatan kritis, termasuk evakuasi korban tenggelam, penanganan darurat ibu hamil di situasi bencana, hingga teknik vertical rescue (evakuasi dari ketinggian) menggunakan tali di area jembatan.







