BENGKULU, RBMEDIA.ID – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, perhatian publik kembali tertuju pada ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu.
Pasalnya, kelangkaan BBM hampir setiap akhir tahun selalu menghantui masyarakat dan dianggap sebagai indikasi terganggunya stabilitas pasokan serta distribusi yang dapat memukul aktivitas ekonomi lokal.
Pakar ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Anzori Tawakal, menegaskan bahwa kelangkaan BBM bukan hanya terkait stok yang menipis, tetapi merupakan perpaduan antara tingginya permintaan, ketidaksiapan distribusi, serta lemahnya mitigasi dari hulu ke hilir.








