Kondisi ini membuat bahu terasa kaku, nyeri, dan sulit digerakkan.
“Jika kebiasaan ini berlangsung lama, tekanan di sendi bahu seperti akromioklavikular dan glenohumeral dapat memicu artritis bahu dini,” jelasnya.
Selain itu, ketegangan otot akibat ketidakseimbangan beban juga dapat merambat ke bagian tubuh lain, terutama tulang belakang dan leher.
Tubuh akan berusaha menyesuaikan posisi agar tetap tegak, sehingga postur menjadi miring dan tidak simetris.
Ketidakseimbangan postur tersebut sering kali memunculkan sakit kepala, kekakuan leher, dan perubahan bentuk punggung.
Bahkan, bagi orang yang memiliki riwayat cedera bahu, dampaknya bisa lebih parah karena otot dan ligamen bekerja melebihi kapasitas normal.