Fenomena tersebut membentuk daerah konvergensi, atau pertemuan angin yang menyebabkan peningkatan awan hujan.
“Sirkulasi siklonik memanjang di wilayah Jambi–Riau, Jawa Tengah–Jawa Barat, Sulawesi Selatan hingga Papua. Pola ini mendorong pertumbuhan awan konvektif dan meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat disertai kilat dan angin kencang,” terang Sastia.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan potensi perubahan cuaca mendadak, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan atau di wilayah rawan bencana.
BACA JUGA :Harapan Indonesia ke Piala Dunia 2026 Pupus Setelah Kalah 0-1 dari Irak