“Hari ini kita berdiri di bawah langit merah putih, langit yang dulu menaungi para pemuda 1928. Mereka tidak banyak bicara, mereka berani, mereka bersumpah, dan menepatinya dengan darah dan nyawa,” ujar Dedy membacakan amanat Menpora dikutip dari Media Center.
Menurutnya, perjuangan pemuda masa kini memang berbeda.
“Kita tidak lagi mengangkat bambu runcing, tetapi mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran. Namun semangatnya tetap sama — Indonesia harus berdiri tegak dan tidak boleh kalah,” lanjutnya.
Ia menegaskan, nilai patriotisme dan empati adalah kekuatan utama bangsa dalam menghadapi tantangan global.








