Sejumlah kegiatan fisik yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan di desa diketahui mangkrak.
Salah satunya adalah pembangunan jalan rabat beton di wilayah persawahan Dusun I.
Proyek yang diharapkan mempermudah akses petani justru terbengkalai tanpa progres berarti.
Selain itu, pembangunan akses jalan menuju area perkebunan masyarakat di Dusun II juga belum terealisasi sama sekali.
Selain sektor infrastruktur, beberapa program pemberdayaan masyarakat yang seharusnya memberikan manfaat langsung kepada warga juga tidak dijalankan sesuai rencana.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan masyarakat setempat yang merasa hak pembangunan desanya terabaikan.








