“Itu sudah sering kita tegur, sudah sering kita beri peringatan. Mudah-mudahan ke depan tidak akan terjadi lagi,” lanjutnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa sebagian besar PKL yang melakukan pelanggaran justru bukan berasal dari Kelurahan Belakang Pondok.
“Pada umumnya pedagang ini dari luar kelurahan. Tidak banyak yang merupakan warga Belakang Pondok,” katanya.
Supran juga berharap kesadaran kolektif dari semua pedagang dapat terbangun, baik yang berasal dari wilayah setempat maupun dari luar daerah.
“Kita harapkan, walaupun bukan warga asli Belakang Pondok, kita sama-sama menjaga agar makam tetap bersih dan enak dipandang,” ujarnya.








