“Zaman akan terus berubah dan tantangan datang dalam bentuk yang berbeda. Di era modern ini, perjuangan kita menghadapi persaingan global, kebodohan serta juga ancaman pudarnya rasa nasionalisme,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga menerapkan semangat persatuan, keberanian, dan tanggung jawab demi kemajuan Bengkulu dan Indonesia.
Upacara tabur bunga ini menjadi simbol penghormatan dan juga seruan moral bahwa perjuangan belum selesai.
Semangat para pahlawan harus terus hidup dalam tindakan, bukan hanya dalam seremonial.








