“Kami meminta Polda Bengkulu mengusut tuntas kejadian penembakan, termasuk kepemilikan senjata api oleh pihak keamanan PT ABS,” tegas Direktur WALHI Bengkulu, Dodi Faisal.
Ia juga mendesak Kompolnas, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman, dan LPSK turun langsung untuk memberikan perlindungan hukum dan pemulihan kepada para korban.
Tidak hanya itu, WALHI juga menuntut Kementerian ATR/BPN segera menyelesaikan konflik agraria yang berpihak pada petani, sekaligus mencabut izin perkebunan PT ABS bila terbukti merugikan masyarakat.
Polisi Turun ke TKP, Perusahaan Masih Bungkam
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Awilzan SIK MH melalui Kasat Reskrim Iptu Muhamad Akhyar mengonfirmasi adanya insiden penembakan tersebut.








