“Jalan ini sangat membahayakan. Hampir setengah badan jalan amblas, kalau lengah sedikit bisa jatuh ke sisi jalan,” ungkap Ardi.
Selain kerusakan fisik jalan, Ardi juga menyoroti minimnya penerangan di lokasi tersebut.
Menurutnya, kondisi pada malam hari jauh lebih berisiko karena jalan gelap dan tidak dilengkapi lampu penerangan jalan umum.
“Kalau malam gelap sekali. Sudah jalannya rusak, tidak ada penerangan pula. Ini sangat berisiko,” katanya.
Warga pun mendesak Pemerintah Kabupaten Seluma agar segera mengambil langkah konkret sebelum kerusakan jalan tersebut menelan korban jiwa.
Perbaikan Menunggu Anggaran Tahun 2026
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Seluma, M. Syaifullah, SE., M.Si., membenarkan bahwa penutupan jalan dilakukan karena keterbatasan anggaran pada tahun ini.








