Ucapannya yang menyinggung wartawan berawal dari penggunaan kata merkawei, sebuah istilah dalam bahasa Rejang yang kemudian dipahami publik sebagai hinaan.
Namun, menurut Wikee, kata tersebut sebenarnya memiliki makna berbeda jika dilihat dari sudut penggunaan bahasa lokal.
Konteks Bahasa dan Kesalahpahaman yang Terjadi
Wikee menjelaskan bahwa kata merkawei dalam bahasa Rejang sebenarnya tidak dimaksudkan sebagai penghinaan.
Ia menerangkan bahwa istilah tersebut lebih dikenal pada penutur Rejang Bermanei yang tinggal di sepanjang wilayah Kecamatan Tebat Karai hingga perbatasan Empat Lawang, Sumatera Selatan.








