Dengan kebutuhan mencapai 60 ribu orang, pemerintah menargetkan rekrutmen ini bisa menyerap tenaga kerja dari berbagai latar belakang, termasuk lulusan sekolah kuliner dan chef profesional hotel maupun restoran.
“Chef tidak harus berasal dari daerah setempat. Jika ada chef hotel atau restoran dari kota lain yang siap ditempatkan di desa, itu sangat kami harapkan,” ungkap Nanik.
Langkah ini juga menjawab kebutuhan dapur MBG di daerah terpencil yang selama ini mengalami keterbatasan tenaga profesional.
Dengan distribusi chef secara merata, kualitas pangan di setiap daerah diharapkan setara, baik di kota besar maupun di pelosok desa.