Bengkulu sendiri memiliki riwayat kegempaan yang cukup sering.
Gempa besar terakhir pada Mei 2025 menyebabkan kerusakan 155 bangunan, termasuk 42 rumah yang harus dirobohkan karena rusak berat.
Brigjen Jatmiko kembali mengingatkan bahwa gempa bumi menimbulkan tantangan terbesar dalam mitigasi. “Kita tidak bisa memprediksi berapa dan dimana korban yang paling banyak. Ini yang harus betul-betul kita siapkan,” tuturnya.
Mitigasi Bencana Prioritas untuk Keamanan Bengkulu
Sebagai langkah antisipatif, Korem Gamas menempatkan bencana gempa dan tsunami sebagai prioritas utama.
Setelah itu, mitigasi longsor dan banjir juga diperkuat, mengingat kawasan seperti Bengkulu Utara dan Rejang Lebong termasuk daerah rawan longsor.








