Namun, kedatangan warga itu bukan sekadar kunjungan biasa.
Menurut Suribakti, meskipun situasi mulai memanas, pihak perusahaan tetap melanjutkan aktivitas karena merasa bahwa pekerjaan dilakukan sepenuhnya di dalam area Hak Guna Usaha (HGU).
Ia memaparkan bahwa ketegangan meningkat ketika ketua aksi warga, Edi Bintang, meminta perusahaan menghentikan seluruh kegiatan perbaikan jalan dan menarik alat berat keluar dari lokasi.
“Kami tetap bertahan karena aktivitas ada di HGU kami,” jelasnya.
Konflik Fisik hingga Letusan Senjata
Tidak lama setelah teguran itu disampaikan, situasi kian memburuk. Suribakti mengaku mengalami tindakan fisik dari beberapa warga.








