BACA JUGA : Fee 15 Persen Dibongkar di Persidangan, Eks Bupati Kopli Disorot Hakim
Ia menyebut bahwa Aliran Pelindung Kehidupan merupakan salah satu yang paling aktif dan dilaporkan telah masuk ke Bengkulu.
“Aliran ini masih aktif. Untuk masuk harus membayar. Bahkan ada praktik ‘penempelan rezeki’ yang dilakukan. Ini yang harus lebih kita antisipasi, karena sudah ada di Bengkulu,” ungkapnya.
Menurutnya, perkembangan aliran tersebut cukup masif di Sumatera Selatan, sehingga potensi penyebarannya ke wilayah Bengkulu harus diwaspadai secara serius.
MUI Tegaskan Ciri-Ciri Aliran Sesat
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bengkulu Selatan, Dr KH Abdullah Munir M.Pd, turut memberikan penjelasan mengenai parameter penilaian aliran sesat berdasarkan pandangan MUI.








