BACA JUGA: Dua Pelajar Tenggelam di Bendungan Trokon Rejang Lebong, Begini Kronologinya
Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI Bidang Politik dan Demokrasi, Maulana Taslam, menegaskan perusahaan tidak layak lagi beroperasi.
“Penembakan terhadap petani adalah tindakan represif paling brutal. PT ABS wajib bertanggung jawab atas seluruh luka, kerugian, dan trauma para korban,” ujarnya dikutip dari KORANRB.ID.
Ia bahkan mendesak pemerintah daerah dan pusat segera mencabut izin operasional PT ABS, sekaligus menghadirkan jaminan perlindungan hukum bagi masyarakat Pino Raya.
Maulana menambahkan bahwa konflik yang terus berulang menunjukkan lemahnya pengawasan dan keberpihakan negara terhadap masyarakat kecil.








