Ia mengakui memang ditemukan sejumlah kasus pembelian BBM dalam jumlah besar menggunakan drum dan kendaraan modifikasi.
Namun, menurutnya, jumlah tersebut tidak signifikan dan bukan penyebab utama antrean panjang yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Memang ada laporan soal yang ngunjal minyak hingga modifikasi kendaraan, Pak Kapolda sudah menindak oknum tersebut, namun persentasenya sangat kecil,” jelasnya.
Helmi menegaskan bahwa hambatan utama justru terletak pada pasokan kapal tanker.
Dalam kondisi normal, terdapat empat kapal tanker yang memasok BBM ke Bengkulu.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, hanya satu kapal yang aktif mengirimkan pasokan. Kondisi ini menyebabkan distribusi menjadi tersendat.








