Hal itu disebabkan adanya pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi yang justru membuat permukaan bulan tampak merah darah.
“Itu sebabnya gerhana bulan total sering disebut blood moon,” jelasnya.
BACA JUGA : Kuota 207 PPPK Paruh Waktu Bengkulu Tengah Diajukan, Gaji Masih Jadi Tanda Tanya
Fenomena warna merah ini kerap menjadi daya tarik tersendiri, karena menunjukkan interaksi cahaya dengan atmosfer bumi.
Bahkan, menurut para peneliti, gerhana ini sekaligus menjadi bukti nyata bentuk bumi yang bulat.
“Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat,” tambah Thomas.
Gerhana Berikutnya
BRIN juga menyampaikan bahwa setelah fenomena ini, gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026.
Page 3 of 4
