“Dana pinjaman akan digunakan secara terukur dan tepat sasaran berdasarkan studi kelayakan,” kata Rizqi.
Rizqi menegaskan, pinjaman daerah bukan kebijakan keliru selama dikelola dengan hati-hati dan sesuai kemampuan daerah.
“Pembahasan rencana ini akan dilakukan bersama DPRD dalam APBD 2026. Masyarakat juga dipersilakan memberi masukan,” ujarnya.
Pemprov Bengkulu berharap, langkah pinjaman ini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur produktif, membuka akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Page 5 of 5